Tentang menulis lagi (yang tidak beres-beres)

Hey ho, ternyata writing can be so much fun, cuma memang untuk mendapatkan mood menulis buat saya rada sulit juga, masih mending jika menulisnya itu berdasarkan permintaan, jika untuk blog sendiri agak sulit menemukan benda bernama mood ini. Menulis anonim jauh lebih mudah, entah kenapa, mungkin karena terbebas dari ikatan pribadi, kalo untuk pribadi mungkin sedikit ja’im atau bagaimana. Ini mesti saya akui, sebagai sebuah proses untuk mengkritik diri sendiri supaya tidak malas mengisi blog. Sementara jika berdiskusi begitu banyak yang saya umbar hingga berbusa, di blog justru seperti tercekat lidah, kata-kata itu sulit keluar.

Baiklah, mungkin bukan hanya saya yang merasakan hal seperti ini, mungkin anda juga, mungkin mereka juga. Lalu bagaimana mengatasinya? mungkin dengan sedikit usaha untuk menghilangkan rasa malas dan mencoba trap a point dalam peta pemikiran dan find the way dalam menyampaikan sesuatu, kondisi ini bisa cair. Percaya atau tidak, tulisan ini dibuat ketika saya sedang berada di tempat yang ramai, tempat yang sebetulnya tidak nyaman untuk saya. Tapi ternyata kata-kata ini keluar dalam kondisi yang tidak mengenakkan. Kata-kata apa? nah ini sembarang dulu lah, ini tidak sedang menulis karya ilmiah.

Ok, so whats the point? Intinya, seperti yang sering saya tulis dan terus berulang ulang jadi bahan tulisan, jika mau menulis, menulis saja, lepaskan dari tekanan dan beban, set it free saja. Ini blog pribadi, saya mau tulis apa, itulah yang nantinya akan jadi bahan penilaian orang terhadap saya, berapapun nilainya urusan belakangan, tapi urusan konsistensi harus jadi prioritas, bagaimana menulis ini menjadi sesuatu yang bisa berkesinambungan, mungkin saya mesti lebih banyak ada di tempat yang menurut saya kurang nyaman, hanya untuk mendorong mood menulis untuk keluar. Mungkin juga 🙂

Leave a comment